PALANGKA RAYA - Kabar tidak enak dirasakan masyarakat dikawasan pemukiman Sosial Kota Palangka Raya, komplek Mendawai baru - baru ini.
Bangunan SDN 14 Palangka Raya, ambruk pada hari Minggu (09/01/2022) pagi, hal tersebut diinformasikan masyarakat sekitar.
Media ini baru bisa menerbitkan terkendala belum bisa komunikasi dengan pihak terkait, khususnya Pihak Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, dan baru sore ini bisa terhubung melalau sambungan What shap.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Palangka Raya, H. AKHMAD FAULIANSYAH, S.H.menyampaikan bahwa terkait ambruk bangunan SDN 14 Palangka Raya tersebut sudah ditangani pihak Inspektorat dan Polsek Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Sudah di tangani pihak terkait, kami disuruh menyiapkan dokumen yang ada di kami , Polsek Pahandut sudah meminta keterangan dari Kepala Sekolahnya, itulah yang perlu kami informasikan, " kata Kadis Pendidikan kota Palangka Raya ini, Selasa sore (11/1/22).
Akhmad Fauliansyah menerangkan sudah menyurati pihak dinas PUPR untuk melihat penyebab ambruknya bangunan tersebut.
"Kalau saya tidak bisa menyampaikan penyebab ambruknya bangunan tersebut, tapi kami sudah bersurat kedinas PUPR untuk melihat dari kacamata mereka secara teknis, " ungkapnya.
Lanjutnya, dinas Pendidikan Kota Palangka Raya tidak ada tim teknis untuk menilai penyebab terkait ambruknya bangunan SDN 14 Palangka Raya dan berapa jumlah kerugian yang dialami.
Baca juga:
Pusat Riset Perubahan Iklim UNP Adakan FGD
|
Dan terkait katanya ada informasi bahwa bangunan sekolah tersebut baru direhab tahun anggaran 2021, Akhmad Fauliansyah membantah tidak ada bangunan itu baru direhab.
"Informasi karena saya belum di Disdik, informasinya tahun 2016, tapi ini kan hanya informasi, nanti kita masih mencari datanya lah, yang pasti nanti ada dari inspektorat, langkah Disdik pertama sudah bersurat ke PUPR untuk segera menurunkan tim, mereka yang ahlinya, " katanya
Sementara itu untuk anak - anak yang bersekolah, karena belum proses belajar mengajar karena proses daring.
"Karena masih proses daring, siswa tidak terganggu dan tahapan - tahapan PPM harus melalui proses serta menunggu jadwal untuk Vaksinasi, " tutup Kadis Pendidikan Palangka Raya ini.
Sementara itu, informasi yang didapat media ini, bahwa bangunan Sekolah tersebut berdiri dilahan tanah gambut, dan disangga menggunakan kayu dengan kontruksi bangunan dari bahan kayu.
Namun pada saat di Rehab, lantai dan dinding di cor menggunakan semen, sehingga beban banggunannya berat dan pondasi berbahan kayu dibawah tidak tahan menahan beban yang terlalu berat.
" Hal ini diduga diakibatkan salah perencanaan, kontruksi bangunan itu awalnya semua kontruksi dari kayu, dan saat direhab, lantai dan dinding disemen, tentulah bebannya bertambah berat, dan diduga inilah penyebab ambruknya bangunan sekolah itu, " ungkap salah warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya.
"Untung pas ambruk anak - anak belum bersekolah, tentunya bisa berakibat fatal, " tandasnya.
Harapannya kedepan, untuk pemerintah Kota Palangka Raya bisa belajar dari musibah Ambruknya bangunan SDN 14 Palangka Raya, , jangan sampai terulang kembali. (INDRA).